KRITIK ARSITEKTUR (INTERPRETIF)




KRITIK INTERPRETIF

Kritik Interpretif (Interpretive Criticism) yang berarti adalah sebuah kritik yang menafsirkan namun tidak menilai secara judgemental, Kritikus pada jenis ini dipandang sebagai pengamat yang professional. Bentuk kritik cenderung subyektif dan bersifat mempengaruhi pandangan orang lain agar sejalan dengan pandangan kritikus tersebut. Dalam penyajiannya menampilkan sesuatu yang baru atau memandang sesuatu bangunan dari sudut pandang lain.

terdapat 3 meotde dalam kritik interpretatif :

A. Kritik Evokatif (Evocative) (Kritik yang membangkitkan rasa)
Menggugah pemahaman intelektual atas makna yang dikandung pada suatu bangunan. Sehingga kritik ini tidak mengungkap suatu objek itu benar atau salah melainkan pengungkapan pengalaman perasaan akan ruang. Metode ini bisa disampaikan dalam bentuk naratif (tulisan) dan fotografis (gambar).

B. Kritik Advokatif (Advocatory) (Kritik yang membela, memposisikan diri seolah-olah kita adalah arsitek tersebut.)
Kritik dalam bentuk penghakiman dan mencoba mengarahkan pada suatu topik yang dipandang perlu. Namun bertentangan dalam hal itu kritikus juga membantu melihat manfaat yang telah dihasilkan oleh arsitek sehingga dapat membalikkan dari objek bangunan yang sangat menjemukan menjadi bangunan yang mempersona.

C. Kritik Impresionis (Imppressionis Criticism) (Kritik dipakai sebagai alat untuk melahirkan karya seni baru).
Kritik ini menggunakan karya seni atau bangunan sebagai dasar bagi pembentukan karya seninya.

contoh :

Kritik Arsitektur Advokatif Teras Cihampelas Bandung



Cihampelas skywalk bridge di bangung oleh pemerintah kota bandung dan secara langsung di desain oleh seorang arsitek sekaligus walikota Bandung yaitu Ridwan Kamil. Konsep Skywalk Cihampelas diklaim sebagai skywalk pertama di Indonesia.
Skywalk Cihampelas di bangun sepanjang 500m dari pertigaan Rs Advent hingga Cihampelas bawah.

Skywalk bridge ini ditujukan kepada para wisatawan dan pejalan kaki yang hendak berbelanja pada daerah Cihampelas, seperti yang di ketahui kemacetan di Jl. Cihampelas sangatlah padat, oleh karena itu pembangunan skywalk ini di harapkan dapat menguntungkan beberapa pihak dan pengguna transportasi itu sendiri.

Secara visual Cihampelas Walk tidak begitu menguntungkan para pedagang ruko - ruko yang sudah lama berdiri, akan tetapi sebagai seorang arsitek Ridwan Kamil sudah sangat memperhitungkan apa masalah yang akan terjadi nantinya. Secara desain cihampelas walk cukup unik dan indah karena desain yang sangat aktif dan tidak monoton.


Sebagai seorang Arsitek seperti Ridwan Kamil tentunya proyek ini mendapatkan beberapa kritik dari banyak pihak. Akan tetapi hari ini Cihampelas Walk sudah berhasi mengurangi seikit kemacetan serta wisatawan dan pejalan kaki dapat menikmati belanja di daerah Cihampelas Walk Skybridge.



source: 
http://demasafetalita.blogspot.com/2016/01/kritik-arsitektur-interpretif.html
https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-3297485/diklaim-pertama-di-indonesia-begini-desain-sky-walk-cihampelas-bandung

Komentar